Populer

Senin, 27 Juni 2016

Wajah Lebam Ahlul Bid’ah Dan Wajah Berseri Ahlussunah



Wajah Ahlul Bid’ah itu hitam pekat di Hari Kiamat, mereka bagaikan arang dalam dalam gelapnya malam, dan sebaliknya Ahlussunah waljamaah , mereka yang menjunjung tinggi sunah Nabi akan seperti bulan purnama yang menyinari malam yang gelap.
Firman Allah Swt:
يَوْمَ تَبْيَضُّ وُجُوهٌ وَتَسْوَدُّ وُجُوهٌ

“ hari yang di waktu itu ada muka yang menjadi putih berseri, dan ada pula muka yang menjadi hitam muram”. (Ali Imran: 106)
حين تبيض وجوه أهل السنة والجماعة، وتسودّ وجوه أهل البِدْعَة والفرقة

Yakni kelak di hari kiamat, DI WAKTU PUTIH BERSERI WAJAH AHLI SUNNAH WAL JAMA'AH, dan TAMPAK HITAM MURAM WAJAH AHLI BID'AH DAN PERPECAHAN
1.AYAT AYAT UNTUK AHLUL BID’AH [ Ibnu Katsir ]
فَأَمَّا الَّذِينَ اسْوَدَّتْ وُجُوهُهُمْ أَكَفَرْتُمْ بَعْدَ إِيمانِكُمْ
Adapun orang-orang yang menjadi hitam muram mukanya [ahlul bid’ah wal Firqah](kepada mereka dikatakan), "Mengapa kalian kafir sesudah kalian beriman?" (Ali Imran: 106)

فَذُوقُوا الْعَذابَ بِما كُنْتُمْ تَكْفُرُونَ

Karena itu, rasakanlah azab disebabkan kekafiran kalian itu. (Ali Imran: 106)
2. AYAT AYAT AHLUSSUNAH WALJAMAAH [ibnu katsir]

وَأَمَّا الَّذِينَ ابْيَضَّتْ وُجُوهُهُمْ فَفِي رَحْمَتِ اللَّهِ هُمْ فِيها خالِدُونَ

Adapun orang-orang yang menjadi putih berseri mukanya [ Ahlussunah], maka mereka berada dalam rahmat Allah (surga), mereka kekal di dalamnya. (Ali Imran: 107). Dalam Hal ini  ibnu Katsir berkata :
يعني: الجنة، ماكثون فيها أبدا لا يبغون عنها حوَلا

“Maksudnya, mereka [ Ahlussunah ] tinggal di dalam surga untuk selama-lamanya, dan mereka tidak mau pindah darinya”

Keberadaan Umat Islam digambarkan oleh Nabi shallallahu’alaihi wasallam, bahwa akan ada Firqah [ kelompok ] Al Jamaah yang berbeda jauh dari ahlul bid’ah nasibnya kelak di akhirat:

"إنَّ أهْلَ الْكَتَابَيْنِ افْتَرَقُوا في دِينِهِمْ عَلَى ثنتيْنِ وَسَبْعِينَ مِلَّةً، وإنَّ هذِهِ الأمَّةَ سَتَفْتَرِقُ عَلَى ثَلاثٍ وَسَبْعِينَ مِلَّةً -يعني الأهواء-كُلُّهَا فِي النَّار إلا وَاحِدَةٌ، وَهِيَ الْجَمَاعَةُ، وَإِنَّهُ سَيَخْرُجُ فِي أُمَّتِي أَقْوَامٌ تُجَارى بِهِمْ تِلْكَ الأهْواء، كَمَا يَتَجَارى الكَلبُ بصَاحِبِهِ، لا يَبْقَى مِنْهُ عِرْقٌ وَلا مَفْصِلٌ إلا دَخَلَهُ

'Sesungguhnya orang-orang Ahli Kitab telah bercerai-berai dalam agama mereka menjadi tujuh puluh dua golongan, dan sesungguhnya umat ini kelak akan berpecah-belah menjadi tujuh puluh tiga keinginan (golongan), semuanya masuk neraka kecuali satu golongan, yaitu Al-Jama'ah. Dan sesungguhnya kelak di dalam umatku terdapat kaum-kaum yang selalu mengikuti kemauan hawa nafsunya SEBAGAIMANA SEEKOR ANJING mengikuti pemiliknya. Tiada yang tersisa darinya, baik urat maupun persendian, melainkan dimasukinya'."

. واللهِ -يَا مَعْشَر العَربِ-لَئِنْ لَمْ تَقُومُوا بِمَا جاء بِهِ نَبِيُّكُمْ صلى الله عليه وسلم لَغَيْرُكم  مِن النَّاسِ أحْرَى ألا يَقُومَ بِهِ".

Selanjutnya Mu'awiyah mengatakan, "Demi Allah, hai orang-orang Arab, seandainya kalian tidak menegakkan apa yang didatangkan kepada kalian oleh Nabi kalian, maka orang-orang selain dari kalian benar-benar lebih tidak menegakkannya lagi." 

Perkataan Muh’awiyah menjadi kenyataan, Ahlul bid’ah tidak akan melaksanakan sunah melainkan kalau dicampur dengan seribu bid’ah, dan Ahlul bid’ah tidak rela, jika bid’ah tidak di amalkan, karena mereka merasa bid’ahnya itu menjadi bagian dari pahala menuju surga, meskipun nabi mengatakan “ sesat”. Tidak ada cela yang lepas dari ajaran bid’ah, semua ajaran islam menjadi tidak berharga di mata ahlul bid’ah kecuali jika mereka tidak berpesta pora dengan bid’ah . Jika umat ini enggan melaksanakan ajaran Nabinya, tidak malu mengamalkan bid’ah, maka kekuatan Islam menjadi rapuh.

Imam Mujahid dan As-Sudy Mengatakan :
سميت البدعة بدعة؛ لأنه لا نظير لها فيما سلف

“Disebut BID’AH karena tidak ada contoh terdahulu”
وَمَنْ أَصْدَقُ مِنَ اللَّهِ قِيلا

“Siapa yang paling benar ucapannya dari pada Allah” [ Ayat ini juga berkaitan dengan bid’ah, seolah disebutkan bahwa bid’ah itu tidaklah pernah dikatakan datang dari Allah” . Dan Rasulullah shallallahu’alahi wasallam menyebutkan hadits :

"إن أصدق الحديث كلام الله، وخير الهَدْي هَدْي محمد صلى الله عليه وسلم، وشر الأمور مُحْدَثاتها، وكل مُحْدَثة بدعة وكل بدعة ضلالة، وكل ضلالة في النار".

Sesungguhnya perkataan yang paling benar adalah Kalamullah [ Quran], Petunjuk paling baik adalah petunjuk Nabinya [ sunahnya] shallallahu’alaihi wasallam , Sejelek jelek perkara adalah yang diada-adakan. Tiap tiap yang baru adalah bid’ah dan tiap tiap  yang bid’ah adalah sesat dan tiap kesesatan adalah di  Neraka.

Disebutkan oleh Ibnu Katsir :

كل من ابتدع بدعة ليس [له] (4) فيها مستند شرعي، أو حلل شيئا مما حرم الله، أو حرم شيئا مما أباح الله، بمجرد رأيه وتشهِّيه.

“Semua orang yang mengadakan amalan bid’ah , tidaklah  di sandakar kepada Syar’i , mereka mengahalalkan apa yang diharamkan Allah, dan mengharamkan yang dibolehkan oleh Allah dengan sebatas feeling belaka”

Pada intinya bid’ah itu prilaku salah yang menyalahi sunah, mereka berada dalam kubang dan jurang yang misahkan dari sunah yang sebenarnya pada sunah rekayasa otak manusia
Firman Allah :
وَلا تَقُولُوا لِمَا تَصِفُ أَلْسِنَتُكُمُ الْكَذِبَ هَذَا حَلالٌ وَهَذَا حَرَامٌ لِتَفْتَرُوا عَلَى اللَّهِ الْكَذِبَ

“Jangan engkau katakan sebagaimana kedustaan yang disifatkan “ Itu halal, ini haram,  karena kalian sama hanya dengan mengadakan kedustaan atas Allah” [ Bid’ah itu adalah suatu dusta yang akan membuat sengsara  pelakunya kelak]
إِنَّ الَّذِينَ يَفْتَرُونَ عَلَى اللَّهِ الْكَذِبَ لا يُفْلِحُونَ

“Sesungguhnya mereka yang mengadakan dusta terhadap Allah, mereka tidak akan beruntung” [ Mereka yang mengadakan bid’ah tidak akan selamat]

AHLUL BID’AH HANYA DIBERI KESENANGAN SEBENTAR DIDUNIA .

} نُمَتِّعُهُمْ قَلِيلا ثُمَّ نَضْطَرُّهُمْ إِلَى عَذَابٍ غَلِيظٍ } ]لقمان : 24[

“ Kami beri kesenangan sedikit pada mereka, kemudian Kami campakkkan mereka pada Adzab yang pedih”...Itulah Nasib Ahlul bid’ah. Didunia mereka berbangga bangga dengan bid’ahnya, di akhirat mereka akan menelan kehinaan yang luar biasa. Bid’ahnya yang ditekuni sebagai Ibadah akan dikalungkan sebagai piala kekalahan bagi pelakunya .

SIKAP AHLUSSUNAH WALJAMAAH TERHADAP AHLUL BID’AH
Menurut Ibnu Katsir :

وأما أهل السنة  والجماعة فيقولون في كل فعل وقول لم يثبت عن الصحابة: هو بدعة؛ لأنه لو كان خيرا لسبقونا إليه، لأنهم   لم يتركوا خصلة من خصال الخير إلا وقد بادروا إليها
Adapun Ahlussunah Waljamaah berpendapat : Tiap tiap perbuatan dan perkataan yang tidak sama dengan sahabat ADALAH BID’AH, karena seandainya baik, sudah  pasti kami akan mendahuluinya. Karena mereka tidaklah berjumpa setangkai dari  cabang cabang kebaikan, melainkan mereka akan memburunya” [ Ibnu katsir]....masihkan kita bangga dengan perbuatan bid’ah.....?



Zulkarnain El-Madury