Populer

Rabu, 08 Juni 2016

DUDUK SEKURSI DENGAN AHLUL BID’AH, TURUT SERTA DALAM MEROBOHKAN ISLAM



Peringatan Rasulullah shallallahu’alahi wasallam, adalah peringatan yang amat dan sangat prihatin, bila umatnya terperosok kedalam bid’ah. Bukan main marahnya beliau memandang masa depan umat yang terhempas dan terhuyung diatas hamparan bid’ah yang tak terjangkau, melebar dan meluas, menelanjangi semua amalan amalan yang semestinya aroma sunah, menjadi aroma bid’ah. Itulah sebabnya nabi, sahabat, tabiin dan tabiit tabiin tidak henti hentinya mencegak umat ini untuk tidak memadu kasih dengan bid’ah. Itu sebagai suatu dasar agar umatnya selamat dunia akhirat, tidak terhambat amalnya, karena ada percikan dan noda bid’ah.

أخرج الحافظ أبو نعيم ٍ في حلية الأولياء عن فضيل بن عياض قال: من أحب صاحب بدعة أحبط الله عمله وأخرج نور الإسلام من قلبه

Al Hafidz Abu Nu’im dalam kitab hilyat al auliya dari Fudhail bin iyyadh  berkata: “ Siapa yang mencintai bid’ah dan pelakunya, Allah akan menggugurkan amalan amalannya, dan menghilangkan cahaya Islam dari hatinya. 

Keterangan : Cahaya Islam akan redup karena banyaknya para pelaku bid’ah menampakkan amalan bid’ahnya. Contohnya bahwa cahaya Islam  redup, bisa diperhatikan zaman sekarang ini, ketika manusia manusia berlomba mencintai dan membangun ibadah diatas bid’ah. Tidak terdapat semangat Islam pada seseorang untuk mencintai berbagai sunah nabi, mereka seolah bermusuhan dengan sunah nabi, sehingga mereka harus membangun keyakinan beragama di atas alas Bid’ah.

أورد الإمام الذهبي في سير أعلام النبلاء عن الفضيل قال: من أحب صاحب بدعة أحبط الله عمله وأخرج نور الإسلام من قلبه، لا يرتفع لصاحب بدعة إلى الله عمل، نظر المؤمن إلى المؤمن يجلو القلب ونظر الرجل إلى صاحب بدعة يورث العمى، من جلس مع صاحب بدعة لم يعط الحكمة.

Imam ad-dhahabi menyebutkan didalam “ Siyar a’lam an-nubala’” dari fudhail bin Iyadh:” Orang orang yang menyukai/mencintai para pelaku bid’ah, kelak Allah akan menggugurkan amal amalnya, juga melenyapkan cahaya Islam dari hatinya. Amal amal para pelaku bid’ah tak akan diangkat oleh Allah ke sisinya. Penglihatan Mukmin kepada mukmi, mendinginkan hati. Sedangkan pandangan seseorang kepada para pelaku bid’ah akan mewarisi kebutaan. Siapa yang duduk dengan ahlul bid’ah tidak akan memberikan ilmu.


Keterangan: Amal amal pelaku bid’ah bagaikan buih dilautan yang diombang ambingkan ombak , tak tentu arahnya. Karena tidak terdapat tujuan kemana amal amal mereka itu kelak akan ditentukan. Isyarat dari Allah dan Rasulnya, bid’ah itu adalah musuh agama, tidak ada kebaikan baginya. Sebab bagaimanapun bid’ah adalah lawan kata sunah, lalu bagaimana lawan kata sunah , bisa menjadi bid’ah yang hasanah.?  Nyata sekali kalau pandangan orang yang menyatakan adanya bid’ah hasanah itu sangat keterlaluan, seolah dalam agama perlu diciptakan bid’ah. Karena sebab bid’ahlah pandangan Ulama ahlussunah menyatakan kekesalannya pada para pelaku bid’ah yang merusak agama . Hanya saja mereka tidak menyadari, kalau perbuatan bid’ah mereka itu diluar kendali agama, tak ada ajaran agama yang menyruhnya, tak ada perintahnya dan tak ada kehalalannya untuk mengadakan perbuatan bid’ah tersebut.

عن هشام بن حسان عن الحسن قال صاحب بدعة ولا يقبل الله له صلاة ولا صياما ولا حجا ولا عمرة ولا جهادا ولا صرفا ولا عدلا واللفظ لحديث جعفر

Dari Hisyam bin Hassan dari al Hasan berkata: Allah tidak akan menerima, shalatnya, puasanya, hajinya, umrahnya jihadnya, cintanya, pembelaannya ahlul bid’ah. Lafadz hadist dari ja’far.


Ini ancaman talak bagi pelaku bid’ah. Ibadah mereka akan sia sia belaka di mata Allah, tak akan ada gunanya, sekalipun mereka bertujuan memakmurkan Islam, tetapi selama bumbunya adalah bid’ah , semuanya akan sia sia belaka. Karena islam adalam agama yang punya aturan tersendiri. Bila aturan aturan islam di langgar dan menebarkan bid’ah bid’ah, maka sirnalah harapan untuk diterimanya amalan oleh Allah. [ Sudah semestinya, apapun jenis bid’ahnya [ mau hasana atau tidak ] , alangkan beruntung jika bisa menghindar darinya, karena  produk pemikiran pembagian bid’ah sebagaimana berkembang pesat dalam dunia Islam, hanya qaul ulama yang belum tentu mereka yang mengikutinya juga paham masud imamnya tersebut.

الفضيل بن عياض يقول لا يرفع لصاحب بدعة إلى الله عمل

Fudhual bin iyyad: “Amal amal para pelaku bid’ah tak akan diangkat kepada Allah


  إبراهيم بن ميسرة قال ومن وقر صاحب بدعة فقد أعان على هدم الإسلام

Ibrahim bin Masirah berkata: Orang orang yang tunduk pada ahlul bid’ah, dia turut serta dalam merobohkan Islam  [Lebih baik tidak beranggapan adanya bid’ah hasanah, bila tujuan jelas Cuma mengorbitkan amalan amalan menyesatkan umat dan menggiring umat menjauhi al-Quran...bisa dibuktikan didunia sekarang, orang yang paling rajin memamurkan bid’ah, sudah pasti sibuk meninggalkan Quran, toh kalau juga membacanya sebatas yang ada kaitannya dengan menyemarakkan bid’ah .

عبد الله بن عمر السرخسي عالم الخزر قال أكلت عند صاحب بدعة أكلة فبلغ ذلك ابن المبارك فقال لا كلمته ثلاثين يوما

Abdullah bin Umar assarhasy berkata: “ Aku makan dengan ahlul bid’ah dengan suatu makanan , Ibnul Mubarak datang lalu ia berkata : “ Ia tidak bicara dengan aku selama 30 hari “ ( gara gara aku makan bareng ahlul bid’ah 

عن الحسن البصري قال ثلاثة ليست لهم حرمة في الغيبة أحدهم صاحب بدعة الغالي ببدعته

Dari hasan al-Bishri :3 kelompok orang yang tidak haram ghiabah padanya, diantaranya membicarakan ahlul bid’ah yang keterlaluan melakukan bid’ah. Halal dibicarakan

عن الحسن قال ليس لأهل البدع غيبة

Dari al hasan : Tidak termasuk ghaibah, bila membicarakan ahlul bid’ah. (halal mereka diicarakan, bahkan dilaknat )...

Oleh karenanya tidak perlu kita merasa bersalah bila kita harus ngoceh menjelek jelekkan mereka, karena itu barang halal untuk dibicarakan. Sebab merekalah Islam ini menjadi tidak tentu arahnya. Kacau balau, tidak dikenal mana yang sunah dan mana yang bid’ah, karena pelaku bid’ahlah yang merusak kondisi Islam menjadi sulit ditempatkan pada porosnya yang benar. Mengutuk dan melaknat orang yang berbuat bid’ah itu juga merupakan perintah agama. Karena mereka para pelaku bid’ah adalah musuh Islam bagaikan menggunting dalam lipatan, menghancurkan Islam dari dalam

Melihat keterangan tersebut bisa disimpulkan,
Dilarang satu majelis dengan ahlul bid’ah
Dilarang makan bareng sama ahlul bid’ah
Halal hukum berghibah tentang ahlul bid’ah dan pelakunya
Tidak bicara dengan ahlul bid’ah, karena mereka musuh Allah dan rasulnya.


Para Pemuja Bid’ah sudah pasti:

  •   Lebih mengikuti dan didominasi hawa nafsu
  • Lebih tunduk pada kemauan yang bertolak belakang dengan agama
  • Memilih sahabat sahabat yang tidak mengganggu bid’ah
  • Sudah pasti merendahkan ulama ulama pembela sunah
  • Lebih memilih bahasa gaul dengan sesama bid’ahnya [ misalnya syiah ]
  • Cendrung reaktif bila tersinggung bid’ahnya
  • Jiwanya meradang kalau ada kelompok yang mengganggunya
  • Lebih suka bersahabat dengan non Muslim dari pada yang melawan arus bid’ahnyaMenggagungkan ulamanya yang menjadi sandaran bid’ahnya, dari pada mengakui ulama yang tidak mendukung bid’ahnya, contohnya permusuhan mereka terhadap Ibnu Taimiyah , Asyatibi , Ibnu Katsir, Ibnu Qayyim , Muhammad bin Abdul wahab dan para pendukungnya, itu lebih utama dari pada orang kafir............
  • Pengkhinaan kepada Nashiruddin Albanny misalnya, mereka suplay dengan bahasa bahasa yang kotor dan tidak beradab, dengan menyebut “Ngalbany” , Shaleh Utsaimin misalnya, mereka panggil dengan Ngutsaimin, Bin Baz misalnya disebut kibas, macam macam laqob panggilan diberikan kepada ulama yang tidak sejalan, dan sangat tidak beradab.
  •  Sedangkan pada kelompoknya sendiri walaupun baru bertitel ulama kampung yang cerdas memutat biji tasbih saja, Ya Allah luar biasa adabnya.
  • Ahlul bid’ah itu memaksa dalil apapun untuk menghalalkan segala cara dalam amalan bid’ahnya 
  •   Isyarat isyarat yang tidak jelas tentang adanya Bid’ah hasanah biasa dipaksa menjadi dasar utama menghiasi Islam dengan berbagai ritualitas bid’ah 
  • Ahlul bid'ah biasanya mudah marah kalau disebut ahlul bid'ah, itu pertanda bahwa ajaran mereka tidak benar


Itu diantara keberadaan ahlul bid’ah, memilih hidup bersusah payah dengan merangkai dan merumuskan pengabdian Allah dengan manhaj bid’ah yang mereka buat. Artinya di dunia ini ada rivalitas mendasar tidak akan pernah bertemu sumbernya : “Manhaj Ahlussunah Wal Jamaah  Vs Manhaj Ahlul Bid’ah Wal Furqa” dg Dalih “ Wahdatul Umah” mereka menebarkan bid’ah di seluruh penjuru dunia.