Berikut ini tulisan yang erat kaitannya dengan:” siapakah
yang paling berhak menjadi khalifah sesudah wafatnya Rasulullah shallallahu’alaihi
wasalam. Syiah dengan klaim dan hadits yang dipakasakan dirahkan kepada Ali bin
Abi Thalib, dan umumnya terjadi pengembangan feeling dan asumsi dari sebuah
doktrin yang semestinya tidak lahir di Iran, karena hampir seluruh kitab syiah
produk Iran, sangat mustahil bisa menerima kebenaran dari bekasnya musuhnya “Arab”
yang dulu dikenal bodoh oleh bangsa Iran.
Dalam hadits hadits Nabi, isyarat bahwa Abu Bakar adalah
lebih layak tertuang dalam berbagai kitab hadits yang mewartakan “ Siapa Abu
Bakar sebenarnya “.
PERTAMA ABU BAKAR GUDANGNYA ILMU ISLAM
حَدَّثَنِي عَبْدُ اللَّهِ بْنُ مُحَمَّدٍ حَدَّثَنَا
أَبُو عَامِرٍ حَدَّثَنَا فُلَيْحٌ قَالَ حَدَّثَنِي سَالِمٌ أَبُو النَّضْرِ عَنْ
بُسْرِ بْنِ سَعِيدٍ عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ
Telah bercerita kepadaku [Abdullah bin Muhammad] telah
bercerita kepada kami [Abu 'Amir] telah bercerita kepada kami [Fulaih] berkata,
telah bercerita kepadaku [Salim abu an-Nadlar] dari [Busr bin Sa'id] dari [Abu Sa'id
Al Khudriy radliallahu 'anhu] berkata
قَالَ خَطَبَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ النَّاسَ وَقَالَ إِنَّ اللَّهَ خَيَّرَ عَبْدًا بَيْنَ
الدُّنْيَا وَبَيْنَ مَا عِنْدَهُ فَاخْتَارَ ذَلِكَ الْعَبْدُ مَا عِنْدَ اللَّهِ
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menyampaikan
khathbah di hadapan manusia lalu bersabda: "Sesungguhnya Allah telah
memberi pilihan kepada seorang hamba untuk memilih antara dunia dan apa yang
ada di sisi-Nya, lalu hamba tersebut memilih apa yang ada di sisi Allah".
قَالَ فَبَكَى أَبُو بَكْرٍ فَعَجِبْنَا
لِبُكَائِهِ أَنْ يُخْبِرَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ
عَبْدٍ خُيِّرَ فَكَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ هُوَ الْمُخَيَّرَ
وَكَانَ أَبُو بَكْرٍ أَعْلَمَنَا
(Abu Sa'id) berkata; "Tiba-tiba Abu Bakr menangis yang
membuat kami heran dengan tangisannya hanya karena Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam mengabarkan ada seorang hamba yang diminta untuk memilih.
Ternyata Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam adalah yang dimaksud dengan
hamba tersebut. Dan Abu Bakr adalah orang yang paling memahami isyarat itu.
فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ إِنَّ مِنْ أَمَنِّ النَّاسِ عَلَيَّ فِي صُحْبَتِهِ وَمَالِهِ أَبَا بَكْرٍ
وَلَوْ كُنْتُ مُتَّخِذًا خَلِيلًا غَيْرَ رَبِّي لَاتَّخَذْتُ أَبَا بَكْرٍ وَلَكِنْ
أُخُوَّةُ الْإِسْلَامِ وَمَوَدَّتُهُ لَا يَبْقَيَنَّ فِي الْمَسْجِدِ بَابٌ إِلَّا
سُدَّ إِلَّا بَابَ أَبِي بَكْرٍ
Kemudian Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sesungguhnya manusia yang
paling terpercaya di hadapanku dalam persahabatannya dan hartanya adalah Abu
Bakar. Dan seandainya aku boleh mengambil puncak kekasih selain
Rabbku, tentulah Abu Bakar orangnya. Akan tetapi yang ada adalah persaudaraan
Islam dan berkasih sayang dalam Islam. Sungguh tidak ada satupun pintu di dalam
masjid yang tersisa melainkan akan tertutup kecuali pintu Abu Bakar".
[Hadits Bukhari No.3381 Secara Lengkap]
حَدَّثَنَا أَبُو الْوَلِيدِ قَالَ حَدَّثَنَا أَبُو
عَوَانَةَ عَنْ عَبْدِ الْمَلِكِ يَعْنِي ابْنَ عُمَيْرٍ عَنِ ابْنِ أَبِي الْمُعَلَّى
عَنْ أَبِيهِ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ خَطَبَ يَوْمًا فَقَالَ
Telah menceritakan
kepada kami [Abul Walid] ia berkata, Telah menceritakan kepada kami [Abu
Awanah] dari [Abdul Malik] -yakni Ibnu Umair- dari [Ibnu Abul Mu'alla] dari
[Bapaknya], bahwa pada suatu hari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berkhutbah,
beliau mengatakan:
إِنَّ رَجُلًا خَيَّرَهُ رَبُّهُ
عَزَّ وَجَلَّ بَيْنَ أَنْ يَعِيشَ فِي الدُّنْيَا مَا شَاءَ أَنْ يَعِيشَ فِيهَا وَيَأْكُلَ
فِي الدُّنْيَا مَا شَاءَ أَنْ يَأْكُلَ فِيهَا وَبَيْنَ لِقَاءِ رَبِّهِ فَاخْتَارَ
لِقَاءَ رَبِّهِ قَالَ فَبَكَى أَبُو بَكْرٍ فَقَالَ أَصْحَابُ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَلَا تَعْجَبُونَ مِنْ هَذَا الشَّيْخِ
Ada seorang laki-laki yg diberi pilihan oleh Rabbnya Azza wa
jalla untuk memilih antara hidup di dunia sesuka hatinya & maka di dalamnya
sesuka hatinya, atau berjumpa dgn Rabbnya. Lalu ia pun memilih berjumpa dgn
Rabbnya. Abu ?Al Mu'ala berkata, Kemudian Abu Bakar menangis hingga para
sahabat Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa sallam bertanya, Tidakkah kalian
merasa heran dgn orang tua ini (karena tangisannya)?
أَنْ ذَكَرَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ رَجُلًا صَالِحًا خَيَّرَهُ رَبُّهُ عَزَّ وَجَلَّ بَيْنَ
لِقَاءِ رَبِّهِ وَبَيْنَ الدُّنْيَا فَاخْتَارَ لِقَاءَ رَبِّهِ وَكَانَ أَبُو بَكْرٍ
أَعْلَمَهُمْ بِمَا قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
Padahal Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa sallam hanya
menceritakan tentang seorang laki-laki shalih yg oleh Rabbnya disuruh memilih
antara berjumpa dgn Rabbnya atau memilih hidup di dunia, lalu ia memilih
berjumpa dgn Rabbnya -Abu Bakar adl orang yg paling mengerti maksud dari
perkataan Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa sallam tersebut di antara para
sahabat-.
فَقَالَ أَبُو بَكْرٍ بَلْ نَفْدِيكَ
يَا رَسُولَ اللَّهِ بِأَمْوَالِنَا وَأَبْنَائِنَا
Maka berkatalah Abu bakar: Bahkan kami akan menebus Anda dgn
harta & anak-anak kami wahai Rasulullah.
فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ
Maka Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa sallam bersabda:
مَا مِنْ النَّاسِ أَحَدٌ أَمَنُّ عَلَيْنَا فِي
صُحْبَتِهِ وَذَاتِ يَدِهِ مِنْ ابْنِ أَبِي قُحَافَةَ وَلَوْ كُنْتُ مُتَّخِذًا خَلِيلًا
لَاتَّخَذْتُ ابْنَ أَبِي قُحَافَةَ وَلَكِنْ وُدٌّ وَإِخَاءُ إِيمَانٍ وَلَكِنْ وُدٌّ
وَإِخَاءُ إِيمَانٍ مَرَّتَيْنِ وَإِنَّ صَاحِبَكُمْ خَلِيلُ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ
Tidak seorang pun di antara manusia yg lebih beriman kepada
kami dgn persahabatannya & apa yg telah diberikannya melebihi imannya Ibnu
Abu Qahaafah (Abu Bakr), seandaianya aku boleh memilih seorang khalil
(kekasih) tentulah aku memilih Ibnu Abu Qahaafah. Akan tetapi yg ada
adl kasih sayang & saudara seiman, tetapi yg ada adl kasih satang & saudara
seiman -beliau mengatakannya sebanyak dua kali-. Ketahuilah sesungguhnya
sahabat kalian ini (Rasulullah adl kekasih Allah Azza wa jalla. [HR. Ahmad
No.17178].
ADA PESAN NABI, SEBELUM MENINGGAL RASULULLAH SHALLALLAHU’ALAIHI
WASALLAM SUDAH MELANTIK ABU BAKAR ......
Rasullullah shallallahu’alaihi wa sallam dilarang
sebagaimana hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim rahimahullah ta’ala bahwa
5 hari menjelang wafatnya Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam beliau
bersabda :
عَنْ جُنْدَبٍ قَالَ سَمِعْتُ النَّبِيَّ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَبْلَ أَنْ يَمُوتَ بِخَمْسٍ وَهُوَ يَقُولُ إِنِّي أَبْرَأُ
إِلَى اللَّهِ أَنْ يَكُونَ لِي مِنْكُمْ خَلِيلٌ فَإِنَّ اللَّهَ تَعَالَى قَدْ اتَّخَذَنِي
خَلِيلًا كَمَا اتَّخَذَ إِبْرَاهِيمَ خَلِيلًا وَلَوْ كُنْتُ مُتَّخِذًا مِنْ أُمَّتِي
خَلِيلًا لَاتَّخَذْتُ أَبَا بَكْرٍ خَلِيلًا أَلَا وَإِنَّ مَنْ كَانَ قَبْلَكُمْ
كَانُوا يَتَّخِذُونَ قُبُورَ أَنْبِيَائِهِمْ وَصَالِحِيهِمْ مَسَاجِدَ أَلَا فَلَا
تَتَّخِذُوا الْقُبُورَ مَسَاجِدَ إِنِّي أَنْهَاكُمْ عَنْ ذَلِكَ
Dari Jundab, dia berkata: Lima hari sebelum Nabi shallallahu
‘alaihi wa sallam wafat, aku mendengar beliau bersabda: “Aku berlepas diri
kepada Allah bahwa aku memiliki kekasih di antara kamu. Karena sesungguhnya
Allah telah menjadikanku sebagai kekasihNya sebagaimana Dia telah menjadikan
Ibrahim menjadi kekasihNya (QS. 4:125-pen). Jika aku menjadikan kekasih
di antara umatku, pastilah aku telah menjadikan Abu Bakar sebagai kekasih.
Ketahuilah, sesungguhnya orang-orang sebelum kamu dahulu telah menjadikan
kubur-kubur Nabi-Nabi mereka dan orang-orang sholih mereka sebagai
masjid-masjid! Ingatlah, maka janganlah kamu menjadikan kubur-kubur sebagai
masjid-masjid, sesungguhnya aku melarang kamu dari hal itu!” (HSR. Muslim
no:532)
Hadit dibawah ini berkaitan dengan Abu Bakar sebagai
pengganti Rasulullah
إن لم تجديني فأت أبا بكر
[ Jika aku
tidak ada, datangilah Abu Bakar ] [ Riwayat Imam Bukhari ]
RASULULAH
TAU KALAU ABU BAKAR KELAK AKAN DINISTA SYIAH LANATULLAH ...
فقال رسول الله صلى الله عليه وسلم: " إن الله بعثني إليكم فقلتم
كذبت، وقال أبو بكر صدق.
وواساني بنفسه وماله فهل أنتم تاركوا لي صاحبي " مرتين
Sesungguhnya Allah Azza wa Jalla telah mengutusku kepada
kalian, lalu kalian mengatakan : “Engkau dusta,” sedangkan Abu Bakr mengatakan
: “Dia benar,” lalu dia membantuku dengan harta dan jiwanya. Lalu apakah kalian
tidak jera menyakiti sahabatku [HR
Bukhari]
Memandang kisah hadits Nabi shallallahu’alaihi wasallam,
nyata kalau Abu Bakar Manusia yang memang dinubuwatkan Nabi sebagai Khalilah
dan Khalifah Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam bukan Ali ....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar